Bisnis TV Kabel Bali Makin Memanas

Semakin majunya perekonomian Bali dan makin ramainya wisawatan di pulau Dewata ini menjadikan Bali sebagai pasar potensial di bisnis TV kabel dan internet. Ini tidak mengherankan, mengingat semakin majunya perekomomian dan berkembangnya teknologi ini juga membuat kebutuhan masyarakat Bali akan layanan internet dan TV  kabel Bali semakin tinggi.

tv kabelBali yang merupakan salah satu tujuan wisata dunia memang merupakan pasar yang menguntungkan bagi bisnis internet dan tv kabel. Ditambah lagi, Bali sering sekali menjadi tuan rumah untuk konferensi bertaraf internasional. Ini berarti dibutuhkan jaringan internet yang kuat dan luas.

Salah satu pemain yang ikut terjun dalam bisnis ini adalah Biznet Networks yang pada tahun 2013 lalu baru saja melebarkan jaringan TV kabel dan internetnya, Max3 ke wilayah Bali.

“Bali pasar yang sangat potensial, di sini banyak masyarakat dunia datang yang sangat membutuhkan akses internet,” ujar Presiden Direktur Biznet Networks, Adi Kusma pada saat peluncuran Max3, September lalu, di Kuta, Bali.

Max3 optimis dapat diterima oleh masyarakat Bali, mengingat berbagai layanannya yang tidak dimiliki oleh TV kabel pada umumnya. Misalnya saja layanan broadband internet yang stabil, serta TV kabel berkualitas HD, yang meripakan inovasi terbadi dari Biznet Network. Max3 juga menargetkan untuk dapat meraih 1000 pelanggan Max3 dan 5.000 homepass yang dapat dibangun pada akhir 2013.

Selain Max3, stasiun tv kabel Bali lainnya yang telah lebih dulu membuka jaringan di Pulau Dewata ini adalah Telkom Vision yang juga menawarkan beragam channel luar negeri serta jaringan internet dengen kecepatan yang kencang dan stabil.

Meski persaingan makin memanas, namun pasar tv kabel dan internet di Bali dan Indonesia masih tetap membuka banyak peluang. Hal ini berdasarkan pada dara dari Media Partner Asia yang merupakan lembaga riset TV di Singapura. Data riset pada tahun 2013 lalu tersebut menyebutkan bahwa saat ini baru ada sekitar dua hingga tiga juta pelanggan TV berbayar, dari sekitar 40 juta rumah tangga yang memiliki TV. Itu berarti masih terbuka banyak ruang persiangan dan peluang pada pasar ini. (raw)

Tinggalkan komentar